Senin, 13 Maret 2017

My Last Semester


Semester akhir, semua terasa seperti wacana. Iya wacana !


Pertengahan semester lalu aku beli time table untuk mengatur jadwalku. Selama ini hanya aku tulis di buku saku jadi kadang terlaksana dengan baik kadang gagal total. Dengan time table harapannya bisa benar- benar mengatur jadwalku, dan mengingatkan ku tentang apa yang harus aku lakukan. Telat memang, But its okay. Setelah puas dengan jadwalku semester lalu, sekarang aku membuat ulang jadwal ku di semeter ini. Berbeda dari semester sebelumnya, dimana kebanyakan dari time table-ku berisi jadwal untuk konsultasi laporan praktikum, sekarang berganti konsultasi laporan tugas akhir dan praktek kerja. yeeeys


Aku bersyukur karena di semester akhirku sudah tidak mengambil mata kuliah, tugas utamaku menyelesaikan tugas akhir dan laporan praktek kerja, sehingga aku bisa mengatur jadwal untuk melakukan hal-hal di luar kegiatan akademis. Belajar lebih banyak hal dan bisa lebih fokus tentang mimpi-mimpi ku yang lain. Tapi ternyata ga segampang itu, ga semudah itu. Lebih longgar ya pasti. Tapi tantangan malah lebih besar. Hmmm. paling besar menurutku. Kenapa? Karena longgar bukan berarti lebih disiplin lebih bisa melakukan apa yang sudah kita jadwalkan. yupps malas dan menunda adalah musuh dan tantangan terbesar ketika  punya “banyak waktu” menuju deadline. Semuanya memang terserah bagaimana kemuan kita, dan tidak di pungkiri bahwa setiap orang pasti punya mood. Apalagi aku, terkadang kalau mood lagi jelek butuh waktu sampe barhari-hari untuk menemukan good mood lagi. Berbeda ketika masih benar-benar kuliah. Gimanapun caranya harus bisa membuat diri sendiri dalam keadaan good mood. Selain itu, ada deadline tertentu, setiap hari seperti terjadwal dengan baik, kapan harus mulai dan kapan harus selesai. Dan sekarang, ada banyak list yang aku tulis di time table-ku but, its look like just a word.


Aku pernah menulis, pastikan setiap detik yang kamu miliki, benar-benar kamu maksimalkan jangan sampe ada waste time eventhough just a second. Hmmm zooonk. Mungkin udah beribu detik yang ku sia-siakan.


It’s enough. Now i am  relize that i have done something wrong. I used my time for something useless. After i make this latter, hopefully it can remind me that my time is so presticious. So many things that i must finish. “Keep focus and get my dream. And remember there is no one that can repeat our time even just a second. 


#edisicurhat