Jumat, 03 Februari 2017
Kamis, 02 Februari 2017
02 februari 2017
~ No
Tittle ~
Halo Selamat siang. Masih di tempat yang sama dari
11 hari yang lalu Ruang Meeting PT KIA Keramik Cileungsi Bagian Roof Tile
(KKM). Di tengah-tengah melaksanakan tugas kp (Kerja praktek) berselancar
sebentar ke dunia maya dan alhamdulillahya terfasilitasi dengan adanya wi-fi.
Entah kapan tulisan ini keluar dari folder
laptop.haha.. yap aku hanya ingin menyalurkan kegundahan hati. Beuuh. Oke
langsung saja. Kegundahan hati ini tentunya bukan karena aku semester akhir
yang penuh dengan tugas besar seperti Tugas Akhir dan Laporan hasil Kerja
Praktek (yang tengah berlangsung). Bukan, Bukan tentang itu kegundahanku ini
adalah tentang negara kita tercinta Indonesia. Ada banyak sekali fenomena yang
terjadi belakangan ini. Dan yang pertama aku mulai dari peristiwa mengerikan
yang terjadi di salah satu Universitas yaitu U**. Pastinya kalian semua sudah
tahu berita tentang itu. Sempat menjadi viral di berbagai media masa dan
sekarang pun masih karena proses penyelidikan masih berlangsung. Hal ini sangat
di sayangkan, sebagai seorang pelajar harusnya mendapatkan hal yang mendidik
bukan perlakuan kasar, apalagi pelaku kejahatan ini salah seorang di antaranya
adalah alumni yang notabenya sudah tidak ada kendali lagi hmmm. di sekolahkan
bukan untuk perlakukan *seperti itu, kasihan orang tua yng sudah membiayai. Ga
habis pikir aja sama orang yang melakukan kejahatan ini, ga punya hati apa, di
kira bisa membentuk mental dalam beberapa malam dan dengan cara seperti itu
*waduh, menadadak emosi. Balik lagi merasa dirinya sudah hebat mentalnya ?
kalau macam ini mah perlu di pertanyakan lagi, mental yang seperti apa yang mau
di bentuk. Dan lagi kasus ini kabarnya berada di bawah suatu organisasi yang
notabenya pencinta alam. Nah kan, pecinta alam, alam aja di cintai, di lindungi
di rawat apalagi manusia gitu.*Duh.
Apapun alasanya kejadian itu sudah melanggar hak
asasi manusia dan menurutku tindakan yang di lakukan sangat kejam. Siapapun
pelakunya semoga bisa di usut hingga tuntas dan dapat menerima hukuman yang
setimpal meskipun nantinya hukuman yang paling adil adalah hukuman dari Alloh
di akherat nanti. Ya paling tidak bisa menjadi contoh untuk orang lain dan
membuat si pelaku jera. Oh ya, sebelunya juga terjadi di Sekolah Pelayaran ST*P,
kalau kasus ini adalah pelajar yang meninggal juga karena di siksa seniornya
selama masa Orientasi siswa. Parah memang semakin lama merasa nyawa semakin
tidak ada harganya.
Itu sekilas berita dari dunia pendidikan yang
booming beberapa minggu ini. Selanjutnya kabar dari dunia perpolitikan. Jujur
di hal ini aku ga terlalu banyak tahu karena basicnya aku juga bukan anak yang
berlatar belakang politik atau pernah atau sedang belajar politik. Tapi sebagai
mahasiswa haruslah memiliki wawasan yang luas bukan hanya wawasan dari program
studi yang di ambil, bukan?. Aku hanya bisa mengamati dan mencari berita tentang
apa yang terjadi di Indonesia melalui internet dan fenomena yang terjadi di
kehidupan kampus.
Entah apa yang terjadi di negaraku sekarang. Aku
tidak bisa memastikannya, yang aku tau bahwa negriku sedang “ tidak baik-baik
saja ”. begitu banyak persoalan yang terjadi *ampe bingung mau mulai dari mana.
Beuh entah bener ngga dari semua fenomena yang terjadi yang ku mengerti
sekarang zaman seperti terbalik, dimana yang salah jadi bener dan bener jadi
salah, selain itu semuanya seperti haus akan kekuasaan dan jabatan, semua nya
seakan dapat teratasi jika punya kedudukan, kekuasaan dan jabatan. Tadi malam
di tengah-tengah menikmati nyuci sempet ngobrol serius dengan teman
seperantauan tentang bagaimana seorang calon lurah yang ingin menjadi lurah.
(Note: ga semua calon lurah seperti ini ya, yang aku bicarakan ini memang benar
adanya berdasarkan pengalaman salah satu rakyat di daerahnya) beeuuhh. Bayangkan itu
hanya seorang lurah yang gajinya juga ga buanyak yang sekali gajian bisa
keliling eropa. Di perebutkan dengan cara yang tidak baik dengan niat yang
salah. Ternyata butuh beratus-ratus juta untuk bisa menyandang gelar sebagai
seorang lurah. Kok bisa? Dan kok mau? Uangnya nanti gimana? Bukan suuzon atau
berburuk sangka, jika awalnya saja seperti itu, bukanakan ketika menjabat
*rawan untuk berlaku curang untuk mendapatkan *uangnya kembali. Berfikir keras,
itu baru tingkat lurah bagaimana dengan bupati, gubernur sampai presiden?
Innalillah
Wah sepertinya harus segera kembali bertugas.
Bersambung dulu dan sampai ketemu di tulisan ku yang lain
----------------------------------- first -----------------------------------
Langganan:
Postingan (Atom)